SUKABUMIVIRAL.COM - Dwitiya Purwayuga hidup antara 500.000 sampai 300.000 tahun yang silam, di Sumatera, Jawa Barat dan Jawa Tengah, hidup manusia Yaksa (Yaksapurusa) karena rupa mereka seperti Yaksa atau Danawa. mereka bertubuh tegap dan tinggi serta senang meminum darah manusia sesamanya, musuh ataupun darah binatang. Perangainya kejam dan bertabiat seperti binatang buas. Mahluk jenis inipun akhirnya punah karena banyak terbunuh dalam pertempuran dengan kaum pendatang dari benua utara.
Seterusnya, antara 300.000 sampai 50.000 tahun yang silam, di Jawa Barat dan Jawa Tengah pernah hidup manusia berwujud setengah Yaksa (manusia Yaksamantare) . Kelompok manusia ini belum diketahui asal usulnya sebab hampir sama rupanya dengan manusia Yaksa yang telah punah. Akan terapi mereka bertubuh lebih kecil, warna kulitnya agak gelap, tidak banyak berbulu, serta susila dan cerdas jika dibandingkan dengan manusia Yaksa yang telah punah. Kelompok ini juga akhirnya punah karena di desak, diburu, dan dibinasakan oleh kaum pendatang dari benua utara, periode ini oleh para Mahakawi disebut masa purba yang kedua (Dwitiya Purwayuga).
Tritiya Purwayuga pernah pula hidup manusia kerdil (Wamanapurusa) atau Danawa kecil. Mereka itu berwujud Yaksa kecil sehingga oleh para Mahakawi dinamakan manusia Kerdil. Mereka hidup antara 50.000 sampai 25.000 tahun silam. Mereka tidak cerdas, senjata dan perabotanya terbuat dari batu, tetapi buatannya tidak bagus, makhlukbjenis ini pun akhirnya punah, jaman ini disebut masa purba pertengahan (Madya Ning Purwayuga) atau masa purba ke tiga (Tritiya Purwayuga).Kendala zaman tersebut termasuk pula masa hidup jenis manusia kerdil yang bertubuh besar (Wamanapurusageung) atau manusia Jawa Purba. Mereka menetap di Jawa Tengah dan Jawa Timur antara 40.000 sampai 20.000 tahun yang silam. Jumlahnya tidak banyak, mereka ini pun akhirnya punah karena bencana alam, saling bunuh diantara sesamanya dan akhirnya seperti juga nasib penghuni pulau Jawa yang lainnya di habisi oleh kaum pendatang dari benua utara (sumber Wangsakerta, 1677:20-25 Danasasmita 1983:17-20. (Bersambung)
Redaktur : Bratakusumah
Sumber :Yuganing Rajakawasa (Saleh Danasasmita)
Social Header