![]() |
Tim Pidsus Kejari Cibadak saat mendatangi ke kantor Dinas Lingkungan Hidup kabupaten Sukabumi. Foto : (Ist) |
Tim dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Sukabumi melakukan penggeledahan secara Intensif di kantor DLH yang terletak di Komplek Perkantoran Jajaway, Palabuhanratu.
Lebih dari sepuluh petugas kejaksaan berseragam merah marun dan beberapa mengenakan rompi yang bertulisan “Pidana Khusus”, (pinsus) di bagian belakang, memasuki kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) sekitar pukul 10.15 WIB.
Mereka membawa koper besar, sejumlah dokumen, serta perlengkapan lainnya, dan langsung menyasar ruangan-ruangan utama di bagian depan gedung DLH Kabupaten Sukabumi tersebut.
Penggeledahan ini dipimpin langsung oleh Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Kejari Cibadak, Agus Yuliana Indra Santoso, S.H., M.H, yang sebelumnya telah mengonfirmasi bahwa perkara adanya dugaan korupsi tersebut sudah masuk dalam tahap penyidikan.
![]() |
Gambar Foto: (Ist). |
Seorang pegawai DLH Thoriq, yang saat itu berada di lokasi, menyampaikan bahwa tim Kejari Cibadak datang dengan membawa dan menunjukkan surat resmi penggeledahan kepada pihak Dinas Lingkungan Hidup," ucap Thoriq kepada awak media saat di lokasi.
Menariknya, saat melakukan penggeledahan, dua pucuk pimpinan DLH tidak berada di tempat. Kepala DLH Prasetyo, disebut tengah sakit dan sudah tiga hari dirawat di IGD, dan Sekretaris Syahril juga, dikonfirmasi tengah menunaikan ibadah haji. "Pak Sekdis sendiri berangkat haji", ucap pegawai DLH.
Ketiadaan dua pejabat utama ini saat di lakukan penggeledahan oleh Tim Pidsus Kejari Cibadak, berlangsung menjadi catatan penting dalam dinamika penyidikan.
Hingga berita ini diturunkan, pihak dari Kejari Cibadak belum bisa memberikan pernyataan resmi mengenai Dokumen atau barang bukti apa saja yang sudah berhasil disita dalam proses penggeledahan tersebut.
Namun, tindakan ini menjadi indikasi kuat bahwa penyidikan terhadap dugaan korupsi proyek Rp1,5 miliar semakin mengerucut, dan Kejari tampaknya telah menemukan titik terang dalam penelusuran bukti.
Masyarakat Kabupaten Sukabumi kini menanti informasi kelanjutannya dalam proses hukum ini dengan harapan agar penegakan hukum bisa Transparan dan Akuntabel.
Serta mampu membongkar semua pihak yang terlibat dalam kasus ini yang sudah merugikan keuangan Daerah. (Red)
<< Post Views: 5.258
Social Header