Breaking News

Isu SARA Cenderung akan Menjadi Konflik, Jaga Kebhinekaan Bangsa Indonesia

Gambar Foto: (Ist)

SUKABUMIVIRAL.COM - Memasuki era kebebasan berkomunikasi dan berekspresi dalam kurun waktu tertentu, pada satu sisi untuk memberikan harapan tercapainya kesejahteraan spiritual dan material dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, namun pada sisi lain, justru munculnya kekhawatiran terjadinya konflik antar kelompok yang ada di Indonesia.

Dr. Ir. Chairy, S.E.,M.M. Rektor Universitas Tarumanagara Jakarta dalam tulisannya menyampaikan, Bahwa Perbedaan kelompok etnisitas, agama, dan keyakinan dalam 
rangka keanekaragaman belief sejumlah komunitas, mewarnai konflik yang terjadi di Indonesia. Catatan berbagai lembaga nonpemerintah sejak reformasi kenegaraan menunjukkan kecenderungan yang terus meningkat.

"Ini gambaran yang amat memprihatinkan,
mengingat nilai kebhinekaan Bangsa Indonesia seringkali dieksplorasi sebagai sumber kekuatan bangsa. Semangat gotong royong yang tumbuh di antara rakyat Indonesia yang berjiwa ramah di negeri yang kaya sumber daya alam, melengkapi harmonisasi masyarakat yang majemuk," ujarnya.

Lanjutnya, oleh sebab itu, mencermati eskalasi konflik yang muncul di berbagai wilayah, maka tanpa mengesampingkan aspek hukum dan pendekatan keamanan yang telah dilakukan oleh pemerintah dan institusi masyarakat yang peduli terhadap terjaganya keaneka-ragaman sosial, ekonomi, dan politik, maka selayaknya jika komunikasi dapat dipakai sebagai salah satu alat yang dapat menghindari, mencegah, ataupun menyelesaikan konflik antar kelompok yang berbeda nilai (value), sikap dan kepercayaan (belief).

"Upaya memanfaatkan komunikasi untuk mencegah konflik, bertitik tolak dari pemahaman terhadap komunikasi antar kelompok yang berusaha untuk menumbuhkan nilai-nilai bersama demi menghasilkan rasa aman, saling menghargai dan menghindari konflik," ungkapnya. 

Menurutnya, bahwa dalam konteks ini, kesadaran untuk menghilangkan sikap et-
nosentrisme yang menganggap nilai-nilai kelompoknya jauh lebih unggul dibandingkan keyakinan yang dianut oleh kelompok lain, 
harus dikesampingkan. 

Tidak dapat disangkal, jika etnosentrisme dieksplorasi secara demonstratif akan memicu konflik yang terpendam maupun frontal saling menyerang. Lebih celaka lagi, konflik juga akan menimbulkan semangat komunalisme, sektarian, etnosentrisme, dan semangat 
sub-nasional yang mengancam nilai kemajemukan Bangsa Indonesia.

"Karena itu, saya menyambut baik dengan mengucapkan selamat atas terbitnya buku “Komunikasi dan Konflik di Indonesia” 
ini. Diharapkan buku ini memberikan gambaran komprehensif tentang eksistensi komunikasi di antara belenggu kebebasan berekspresi dalam relasi antar kelompok. Dengan menjunjung tinggi empati dan mengedepankan etika dalam berkomunikasi, maka berbagai perti-kaian antar kelompok di lingkungan majemuk dapat di minimalisir," pungkasnya.

Sumber : Komunikasi dan Konflik di Indonesia

Reporter: Usep Suherman 

<< Post Views: 2.672

© Copyright 2024 - SUKABUMI VIRAL | MENGHUBUNGKAN ANDA DENGAN INFORMASI MELALUI SUDUT BERITA