"Bahwa posisi saya adalah sebagai penunggu villa atau rumah tinggal saat ini, hanya saya kan kerja, kebetulan waktu kejadian saya sedang berada di pojok sana, karena ada kamar anak tiri saya. Jadi posisi kejadian itu sekitar pukul 13.30 WIB, ada beberapa orang masuk ke dalam sini, "ujarnya kepada Sukabumiviral.com Senin (30/06/2025)
Lanjutnya, mereka yang datang itu semua tidak membawa alat-alat, ia tidak mengenalnya, hanya yang dia kenal pada saat itu Ketua Rt dan Ketua Dewan Kesejahteraan Masjid (DKM) dan Karang Taruna, karena waktunya sangat singkat, mungkin hanya sekitar 15 menit.
"Saya kemudian diamankan keluar,
memang mereka yang kawal, ya sama warga tetangga di sini semua," kata dia.
"Rumah ini kadang di pakai Ibu (Pemilik rumah) untuk istirahat saja, kadang memang ada tamu ibu beserta keluarganya dan menginap disini," ungkapnya.
Menurutnya, bahwa di Villa ini tidak ada istilah untuk kegiatan ke agamaan, Apalagi di jadwal, Paling juga ada sewaktu-waktu ketika hari libur, jadi istilahnya tidak ada jadwal tetap. Hanya ketika hari libur saja mereka datangnya dan saat acara arisan keluarga.
"Acara kemarinpun sebenarnya saya sudah membuat laporan ke Pak RT, jadi setiap ada kegiatan pasti lapor. hanya saja waktu itu kan Pak RT juga minta coba di videoin acaranya," ungkapnya.
Menurutnya, ketika itu juga langsung di video kan dan saat di videokan juga itu sudah di jelaskan" ini Pak acaranya baru di mulai, ketika hari Jumat pagi itu. Biasanya kan kalau mulai acara itu kan ada buka nyanyi doa, langsung main game. Tapi saya lihat di rekaman itu cuma nyanyi aja sedangkan yang acar gamenya nggak keluar, "jelasnya.
Mengingat, kalau acara game itu, dirinya juga kurang paham kalau namanya Retret, tapi Retret itu biasanya untuk anak muda. Iya, gamenya yang kayak bentuk, misalnya dari bilang huruf S, gerak badannya gimana, karena anak-anak yang hadir itu umur 10-14 tahun ada juga pendamping, kebetulan saat itu Koki juga ada tiga orang. Karena istri saya nggak mampu kalau mau urus makan mereka, karena kita juga urus 9 orang, jadi mereka bawa Koki juga, ada orang dewasa, anak-anaknya 30 atau 39, yang 35 ke semua sama orang dewasa 5, "ungkapnya.
Lebih lanjut Yongki menyampaikan, bahwa saat kejadian kebetulan Wedi selaku adik pemilik rumah juga ada dilokasi, kalau ada acara begitu ia hanya diberitahu akan ada tamu.ia kadang bertanya juga secara umum aja, acaranya apa? Karena ia harus laporan ke pihak RT,
"Memang ada waktu bulan Januari kemarin tanggal 26. Itu juga saya berkoordinasi dengan RT, juga sama tetangga sini, itu acaranya Bapak Bedi dan istrinya orang Manado, ada kerukunan seperti peguyuban orang Manado, mereka adakan arisan, akan tetapi tetap ada ibadahnya, biasakan habis tahun baru kayak silaturahmi,
Ada ibadah juga, ibadah singkat, habis itu kegiatan arisan, tapi tetap itu koordinasi juga sama pemerintah disini," ujarnya.
Kemudian yang kedua yaitu sekitar tanggal 6 itu tamu dari Bekasi. Itu juga ada pemberitahuan. Itu juga axaranya semacam retret, tapi pemuda, yaitu pembinaan soal mental. tapi di sponsori gereja, bukan ibadah, jadi banyak juga di pembentukan karakter, kalau bilang tidak terbuka untuk umum yang kerja sini tujuh orang muslim semuanya.
"Jadi acaranya kan di sini, jadi tidak ada yang ditutup-tutupi. "Semuanya kan tahu saya kerja disini, Karena saya di sini bukan peserta. Jadi setiap kegiatan di sini, saudara-saudara kita yang dari muslim juga ada kerja disini, jadi gak ada yang ditutup- tutupi, "pungkasnya.
Reporter : Usep Suherman
<< Post Views: 2.835
Social Header