Breaking News

Solidaritas Tokoh Lintas Agama Cicurug dan Cidahu: Respons atas Dinamika Pasca Insiden di Desa Tangkil

SUKABUMIVIRAL. COM - Sebagai respons atas dinamika pasca peristiwa di Desa Tangkil, sejumlah tokoh lintas agama Cicurug dan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, menyatakan komitmen untuk menjaga kerukunan dan toleransi antar umat beragama. Hal itu disampaikan dalam pertemuan yang digelar di Wisata Batu Tapak. Sabtu (20/7/2025).

Pertemuan tersebut dihadiri oleh pemuka agama Islam, Kristen, dan Katolik, serta perwakilan dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cidahu, Praktisi Hukum, dan elemen masyarakat lainnya.

Dalam pernyataan bersama, para tokoh menegaskan bahwa kehidupan beragama di wilayah Cicurug dan Cidahu selama ini berjalan dengan kondusif. Aktivitas ibadah masing-masing umat dapat dilaksanakan secara aman, nyaman, dan damai tanpa adanya gangguan berarti.

Kami sepakat bahwa apa yang terjadi di Tangkil harus menjadi pembelajaran penting untuk memperkuat nilai kebersamaan dan menghargai perbedaan,” ujar Ismail, S.Ag. Ketua MUI  Kecamatan Cidahu.
Para peserta juga menyebut bahwa insiden di Tangkil menjadi pengingat penting bagi seluruh elemen masyarakat untuk memperkuat semangat toleransi dan saling menghargai dalam kehidupan beragama.

Sekjen FKUB Kecamatan Cicurug, David Dharmadjadja, memimpin pernyataan bersama yang disampaikan, bentuk kolaborasi dan konsolidasi antar umat beragama sebagai wujud harmoni dalam keberagaman. 

Empat poin utama yang ditekankan dalam pernyataan bersama tersebut, yakni:

1. Kami di wilayah cidahu,cicurug dan sekitar dalam menjalankan peribadahan sampai saat ini berjalan baik baik saja dengan nyaman, aman dan tentram.

2. Kejadian di desa tangkil adalah pembelajaran yg berharga untuk diambil hikmahnya dalam menjalin kebersamaan,saling menghargai dalam menjalin kerukunan dan toleransi antar umat beragama.

3. Kami berharap agar Permasalahan yg terjadi segera selesai dengan aman, nyaman damai dan bersatu.

4. Kejadian yg telah terjadi kami sepakat di kembalikan kepada pihak yg berwajib sesuai hukum yg berlaku di Indonesia.

Pernyataan itu diharapkan menjadi penegas bahwa Sukabumi memiliki kesadaran kolektif dalam menjaga persatuan. Para tokoh juga mendorong seluruh warga untuk terus memelihara semangat toleransi, serta menjauhi provokasi dan ujaran kebencian.

Drs. Yulius Fanumbi,.SH Fakar Hukum Sosiologi, sekaligus pemilik Wisata Batu Tapak, menyatakan konsolidasi ini bentuk kesepakatan bahwa toleransi bukan hanya slogan, tetapi harus diwujudkan dalam aksi nyata melalui kerja sama lintas iman dan penguatan nilai-nilai kemanusiaan.

Kami hidup berdampingan dengan damai. Jangan rusak keharmonisan ini dengan tindakan atau narasi yang bertentangan dengan nilai-nilai agama dan kemanusiaan,” ujar Yulius.

Langkah para tokoh lintas agama ini dinilai sebagai bentuk nyata kepedulian terhadap stabilitas sosial dan menjadi contoh positif bagi wilayah lain dalam mengelola keberagaman secara dewasa dan bermartabat.

Sejumlah rekomendasi dihasilkan dari forum ini, antara lain perlunya pendidikan lintas agama sejak dini, penguatan Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB), serta keterlibatan aktif tokoh agama dalam menyuarakan nilai perdamaian dan anti-kekerasan.

Dengan semangat kebersamaan, para tokoh berharap kolaborasi ini bisa menjadi model nasional dalam membangun peradaban bangsa yang rukun, damai, dan saling menghargai perbedaan. (Fadil/ Joy/Us)

<< Post Views: 5.682
© Copyright 2024 - SUKABUMI VIRAL | MENGHUBUNGKAN ANDA DENGAN INFORMASI MELALUI SUDUT BERITA