Yeni Wahid Beberkan Kunci Sejahtera di Tengah Kenaikan Pajak, Foto: (Ist) |
Putri Presiden ke-4 RI, Yeni Wahid, menegaskan bahwa keduanya bisa menghasilkan kesejahteraan, asalkan dikelola dengan benar. Ia mencontohkan, di negara-negara Skandinavia seperti Swedia, Norwegia, dan Denmark, pajak yang dikenakan mencapai hampir setengah dari penghasilan rakyat. Meski begitu, masyarakat di sana tetap hidup makmur.
Sebaliknya, di negara dengan pajak rendah seperti Singapura, Swiss, dan Uni Emirat Arab, kesejahteraan rakyat juga tetap terjamin.
“Lalu, apa rahasianya?” tanya Yeni.
Menurutnya, ada enam kesamaan yang menjadi fondasi kemakmuran negara-negara tersebut:
(1). Pemerintahan Bersih dan Transparan: Korupsi ditekan hingga titik rendah dan penegakan hukum dilakukan secara tegas.
(2). Pengelolaan Uang Rakyat yang Efisien: Anggaran negara tidak dihamburkan untuk fasilitas mewah pejabat, melainkan digunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat.
(3). Iklim Usaha yang Kondusif: Pemerintah menjaga kepercayaan investor agar swasta mau berinvestasi sehingga tercipta lapangan pekerjaan.
(4). Infrastruktur yang Modern: Pembangunan jalan, transportasi, dan fasilitas publik yang baik menjadi penopang utama kelancaran roda ekonomi.
(5). Jaminan Sosial yang Kuat: Kehidupan masyarakat dijamin aman dan nyaman dengan adanya perlindungan sosial.
(6). Prioritas pada Pendidikan dan SDM: Investasi besar pada pendidikan memastikan kualitas sumber daya manusia semakin unggul.
Dari enam poin tersebut, Yeni Wahid menegaskan bahwa yang membuat sebuah bangsa makmur bukanlah tingginya pajak, melainkan bagaimana uang rakyat dikelola dengan transparan, adil, dan untuk kesejahteraan bersama.
“Kesimpulannya, kemakmuran rakyat lahir dari tata kelola negara yang baik, bukan sekadar besar kecilnya pajak,” pungkasnya.
Pernyataan ini sekaligus menjadi refleksi pada momentum Dirgahayu Republik Indonesia ke-80, sebagai pengingat bahwa cita-cita bangsa adalah sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.(Red/Fadil)
<< Post Views: 2.647
Social Header