SUKABUBUMIVIRAL.COM – Warga Kp. Bangkongreang di RW 4 dan RW 7, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi kembali menyuarakan keluhan tajam terhadap kinerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), terkait krisis air bersih dan tagihan tinggi.
Sejak awal 2025, pasokan air dilaporkan tidak mengalir selama berhari-hari bahkan berbulan-bulan, atau hanya menetes di tengah malam. Ironisnya, tagihan pelanggan justru tetap membengkak hingga ratusan ribu rupiah.
“Sudah hampir satu bulan air PDAM tidak mengalir. Kalaupun ada, hanya menetes jam 12 atau 1 malam. Tapi kami tetap menerima tagihan hingga Rp 450.000, bahkan ada tetangga yang mencapai Rp 700.000. Ini tidak masuk akal,” ujar warga berinisial EM,Kamis (25/9/2025).
Kondisi serupa juga dialami banyak warga lainnya. Mereka mengaku terpaksa membeli air galon atau air tangki untuk kebutuhan sehari-hari, sementara tetap diwajibkan membayar tagihan PDAM.
Tagihan Jalan, Air Mati
Warga menuturkan sejumlah kejanggalan, salah satunya tagihan bulan September sebesar Rp 215.000 meski pasokan sama sekali tidak tersedia. Penjelasan yang diberikan petugas PDAM pun dinilai tidak memadai.
“Alasannya katanya keran dibuka terus jadi keluar angin. Tapi itu bukan penjelasan yang masuk akal untuk masalah yang sudah berlangsung lama,” ungkapnya.
Lebih jauh, warga mengaku resah dengan ancaman denda besar bahkan pencabutan meteran jika menolak membayar. Situasi ini membuat masyarakat terjebak dalam dilema, membayar layanan yang tidak mereka nikmati atau menghadapi sanksi dari perusahaan.
Rumor dan Ketidakpercayaan
Keluhan berkepanjangan ini juga memunculkan rumor bahwa sebagian pasokan air dialihkan ke pihak ketiga atau perusahaan. Meski tidak ada bukti konkret, isu tersebut kian memperlemah kepercayaan publik terhadap PDAM.
“Kami tidak mau asal menuduh, tapi masyarakat berhak tahu kebenarannya,” kata EM
Dampak Sosial dan Ekonomi
Gangguan pasokan air telah memukul kehidupan warga. Biaya tambahan untuk membeli air alternatif menambah beban rumah tangga, sementara sanitasi dan aktivitas harian terganggu.
“Kami sudah kumpulkan bukti pesan dan laporan dari banyak RT. Masalah ini bukan keluhan satu orang, tapi seluruh warga RW 4 dan RW 7,” pungkas EM
Tuntutan Warga kepada PDAM
Dalam pernyataannya, warga menuntut PDAM Cicurug:
1. Melakukan audit dan koreksi tagihan pada periode ketika pasokan terganggu.
2. Memberikan penjelasan transparan mengenai penyebab gangguan dan langkah perbaikan jangka pendek maupun panjang.
3. Membuat mekanisme pengaduan yang responsif serta melindungi konsumen dari denda atau ancaman pencabutan meteran saat layanan bermasalah.
4. Menyajikan data operasional yang dapat diverifikasi untuk menjawab rumor mengenai alih pasokan.
Seruan Transparansi
Warga menegaskan, mereka terbuka terhadap penjelasan resmi PDAM yang dipublikasikan secara transparan kepada publik. Mereka tidak menuntut lebih. Mereka hanya ingin hak dasar atas air bersih dipenuhi, dan pembayaran sesuai dengan layanan yang diterima. (Fadil/ Us)
<< Post Views: 4.462
Social Header