![]() |
| Puluhan mahasiswa saat menggelar aksi di depan kantor Pemda Bogor. Foto: (Ist) |
Dalam aksi tersebut, mahasiswa menyerukan agar aparat penegak hukum dan pemerintah Kabupaten Bogor bertindak tegas, transparan, dan objektif, tanpa memberikan perlakuan khusus kepada siapa pun.
Koordinator aksi memaparkan sejumlah dugaan yang perlu segera ditindaklanjuti, antara lain Intimidasi terhadap jurnalis, Produksi oli palsu bermerek, Dugaan penadahan emas ilegal, serta Indikasi penyalahgunaan narkotika terkait aktivitas ilegal.
Sejumlah tuntutan juga disampaikan, mulai dari Penegakan hukum tegas atas dugaan intimidasi terhadap pers sebagai pilar demokrasi, Penutupan dan penyegelan gudang oli palsu serta penyitaan barang bukti,Pengusutan jaringan penadahan emas ilegal, dan Penyelidikan menyeluruh atas dugaan pelanggaran hukum lainnya sesuai peraturan perundang-undangan.
BEM RI Bogor Raya menegaskan, tuntutan tersebut bukan vonis, melainkan desakan agar hukum bekerja tanpa rasa takut dan tanpa perlindungan kekuasaan. Mahasiswa meminta penegakan hukum dilakukan secara terbuka, berbasis bukti, dan sesuai ketentuan perundang-undangan.
Perwakilan mahasiswa diterima oleh Jaro Ade, perwakilan Pemerintah Kabupaten Bogor. Dalam pertemuan itu, mahasiswa menyerahkan dokumen dan materi pendukung sebagai data awal untuk ditindaklanjuti aparat berwenang.
“Kami berharap pemerintah daerah dan aparat penegak hukum bersikap tegas dan objektif. Tidak ada ruang bagi praktik yang merugikan masyarakat,”_ ujar salah satu perwakilan BEM RI Bogor Raya.
Mahasiswa menegaskan akan terus mengawal kasus ini dan siap menggelar aksi lanjutan jika tidak ada langkah konkret dari pihak berwenang.
Aksi ini kembali menyoroti perhatian publik terhadap integritas pemerintahan desa dan komitmen penegakan hukum di Kabupaten Bogor. (Red/Fadil)


Social Header