SUKABUMIVIRAL.COM // Cianjur – Polemik mengenai pelaksanaan program Ketahanan Pangan (Ketapang) tahun 2022/2023 di Desa Nyalindung, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, mencuat ke permukaan setelah muncul perbedaan keterangan antara warga penerima dan pihak Pemerintah Desa.
Seorang warga bernama Husen, Ketua RT 03/05, mengaku pernah menerima bantuan program Ketapang yaitu berupa uang tunai sebesar Rp7 juta dari Pemerintah Desa pada tahun 2023. Dana tersebut digunakan untuk membeli lima ekor domba yang sempat dipeliharanya selama kurang lebih satu tahun.
“Awalnya saya diberi uang Rp7 juta oleh pak Kades untuk membeli domba, Saya pelihara selama satu tahun. Setelah itu Saya disuruh menjual dan mengembalikan uang hasilnya sebesar Rp7,5 juta. Tapi setelah itu tidak ada tindak lanjut lagi sampai sekarang tahun 2025,” ungkap Husen kepada tim media.
Namun, ketika tim media mencoba mengonfirmasi hal tersebut kepada Kepala Desa Nyalindung, yang bersangkutan tidak berada di kantor desa. Seorang perangkat desa bernama Ade, yang mengaku sebagai Tim Pengelola Kegiatan (TPK) pada program Ketapang 2022/2023, menyampaikan penjelasan berbeda.
Menurut Ade, dana Ketapang pada tahun tersebut tidak pernah digulirkan kepada masyarakat karena sebagian besar dialokasikan untuk penanganan warga terdampak gempa bumi Cianjur pada akhir 2022.
“Setahu Saya, dana Ketapang waktu itu tidak disalurkan karena digunakan untuk kebutuhan masyarakat yang terdampak gempa,” jelas Ade.
Ia juga menambahkan bahwa persoalan terkait program tersebut pernah diperiksa oleh pihak Inspektorat Daerah (Irda) dan Kejaksaan sebagai bagian dari upaya klarifikasi dan pengawasan penggunaan dana desa.
“Bahkan kami sudah pernah diperiksa oleh Irda dan Kejaksaan terkait program Ketapang itu,” tambahnya.
Perbedaan keterangan ini menimbulkan pertanyaan di kalangan masyarakat terkait transparansi dan tindak lanjut penggunaan dana Ketahanan Pangan di desa tersebut. Sementara itu, masyarakat berharap pemerintah desa dapat memberikan penjelasan resmi agar tidak terjadi kesalahpahaman di lapangan.
Hingga berita ini diterbitkan, Kepala Desa Nyalindung belum dapat dikonfirmasi secara langsung mengenai klarifikasi resmi atas persoalan ini. Media ini akan terus berupaya mengonfirmasi kepada pihak-pihak terkait agar pemberitaan tetap berimbang dan sesuai dengan fakta di lapangan. (Rie'an)
<< Post Views: 2.927
Social Header