Peristiwa yang diduga dilakukan oleh pelajar itu sontak menuai kecaman dari berbagai pihak. Aksi tak terpuji tersebut kembali menyoroti "lemahnya akhlak dan moral sebagian generasi muda" yang seolah kehilangan rasa empati serta penghargaan terhadap sesama manusia.
Fenomena ini menjadi cerminan krisis nilai kemanusiaan dan degradasi moral di kalangan remaja, terutama di tengah derasnya pengaruh media sosial dan menurunnya kontrol sosial di lingkungan pendidikan maupun keluarga.
Pemerhati pendidikan, Drs.Yulius Fanumbi menilai, tindakan kekerasan seperti ini tidak hanya merusak citra dunia pendidikan, tetapi juga mengindikasikan bahwa pendidikan karakter dan pembentukan moral di sekolah perlu mendapatkan perhatian lebih serius.
“Sekolah bukan sekadar tempat menuntut ilmu akademik, tapi juga tempat membentuk watak dan kepribadian. Ketika kekerasan justru tumbuh di lingkungan pendidikan, itu sinyal bahwa ada yang harus segera dibenahi,” ujar Yulius saat dimintai tanggapan.
Pihak berwenang diharapkan segera menyelidiki insiden tersebut dan memberikan pembinaan baik kepada pelaku maupun korban agar kejadian serupa tidak kembali terulang.
Kejadian ini sekaligus menjadi pengingat bahwa tugas membangun moral generasi muda bukan hanya tanggung jawab guru, tetapi juga keluarga dan masyarakat secara luas. (Red/Us/Fadil)
<<Post Views: 5.453
Social Header