Breaking News

Silaturahmi Pasca Gempa, Warga dan Perusahaan Panas Bumi Gelar Dialog di Gunung Salak

Saat Diskusi Warga dengan Star Energy Pasca Gempa 21/9 Sumber Foto: Deco)
SUKABUMIVIRAL.COM || Gunung Salak, Senin (22/9/2025) – Pasca gempa yang mengguncang kawasan Gunung Salak, ratusan warga dari tiga wilayah lingkar proyek panas bumi mendatangi pihak perusahaan. Kedatangan warga dilakukan dalam suasana silaturahmi sekaligus untuk berdiskusi, menanyakan apakah ada keterkaitan antara aktivitas drilling dengan gempa yang terjadi.

Gempa yang dirasakan sehari sebelumnya menimbulkan kepanikan serta meninggalkan trauma di tengah masyarakat. Sejumlah warga mengaku khawatir, terlebih kegiatan pengeboran (drilling) sedang berlangsung di wilayah sekitar.

Menurut data BMKG, gempa terjadi pada Minggu (21/9/2025) pukul 14.35 WIB dengan kekuatan Magnitudo 4,2. Pusat gempa berada di darat, sekitar 12 kilometer barat daya Kabupaten Sukabumi pada kedalaman 5 kilometer. BMKG menegaskan gempa ini merupakan gempa tektonik dangkal dan tidak berkaitan dengan aktivitas panas bumi.

Kapolsek Kalapanunggal, AKP Damar Gunawan, yang hadir di lokasi, memastikan situasi tetap aman dan kondusif. “Masyarakat ingin klarifikasi secara resmi kepada perusahaan. Pihak perusahaan pun siap menerima warga dan akan menghadirkan BMKG untuk menjelaskan fenomena gempa secara ilmiah. Alhamdulillah, sejauh ini kondisi di lapangan kondusif,” ujarnya.

Koordinator lapangan, Iwan Rustandi alias Lebor, menegaskan bahwa kedatangan warga bukan untuk melakukan demonstrasi. “Kami datang bukan untuk membuat keributan. Kami ingin berdiskusi, meminta penjelasan soal gempa kemarin yang menyisakan trauma. Apalagi sekarang sedang ada drilling, hal ini menimbulkan tanda tanya besar di masyarakat,” tegasnya.

Dalam sambutannya, Azhari mewakili warga menyampaikan apresiasi kepada perusahaan yang bersikap kooperatif menerima masyarakat. “Kami datang untuk berdiskusi, mempertanyakan kegiatan Star Energy yang diasumsikan berkorelasi dengan terjadinya gempa beberapa hari lalu. Terima kasih karena pihak perusahaan membuka ruang dialog ini,” ucapnya.

Camat Kabandungan juga menyampaikan peran Forkopimcam dalam menjaga keseimbangan situasi. “Kami akan tegak lurus terhadap kepentingan masyarakat sekaligus memastikan kondusifitas di lingkungan tetap terjaga,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, H. Asrul memberikan keterangan teknis terkait pengeboran. “Kegiatan drilling saat ini dilakukan di sumur Awi 3, berlokasi di Ciasmara, Kecamatan Pamijahan, Bogor. Kedalaman pengeboran baru sekitar 1 kilometer,” jelasnya.

Pihak SE (H.Asrul) saat diskusi dengan warga sekitar proyek panas bumi Salak. Foto: Deco
Dari pihak perusahaan, H. Ani Widodo selaku Tim Geologi Star Energy menegaskan bahwa gempa tidak terkait dengan aktivitas drilling. “Tidak mungkin pengeboran dengan diameter 40 inci dan kedalaman baru 1 kilometer bisa mengguncang wilayah yang sedemikian luas. Kami sudah 30 tahun beroperasi di Salak, dan ini murni fenomena alam yang tidak bisa diprediksi. Kalau seandainya kegiatan kami penyebab gempa, kami yang akan menjadi korban pertama. Tentu kami juga yang akan lebih dulu memberi tahu warga jika ada potensi bahaya,” jelasnya.

Hingga kini, pihak perusahaan masih berkoordinasi dengan BMKG untuk menjadwalkan pertemuan resmi bersama warga agar masyarakat mendapatkan penjelasan yang komprehensif dan polemik di lapangan bisa diselesaikan dengan baik.

(Dedi Cobra
© Copyright 2024 - SUKABUMI VIRAL | MENGHUBUNGKAN ANDA DENGAN INFORMASI MELALUI SUDUT BERITA