Breaking News

Bantuan 400 Ton Terhenti di Halim: Kebuntuan Birokrasi Hambat Instruksi Presiden Prabowo, Penanganan Bencana di Sumatera Memasuki Fase Kritis

SUKABUMIVIRAL.COM | Jakarta- Presiden Prabowo Subianto bergerak cepat merespons bencana banjir besar yang melanda Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara dengan mengerahkan 50 helikopter, pesawat Hercules C-130J, serta Airbus A400 sebagai bagian dari operasi darurat nasional. Namun, efektivitas distribusi bantuan di lapangan dinilai terhambat oleh koordinasi antarlembaga yang belum berjalan optimal.

Aktivis HAM sekaligus Alumni PPRA-48 LEMHANNAS RI, Wilson Lalengke, S.Pd., M.Sc., M.A., menilai upaya Presiden Prabowo terhambat oleh lemahnya koordinasi antarlembaga. Berdasarkan pemantauan pada Rabu , 10 Desember 2025, terjadi konflik kewenangan antara Gakops Halim dan Kolanmil dalam pengangkutan logistik, sehingga lebih dari 400 ton bantuan masih tertahan di Lanud Halim Perdanakusuma akibat kebuntuan birokrasi.

_“Situasi ini sangat berbahaya. Jika bantuan tidak segera diberangkatkan, masyarakat Aceh berisiko menghadapi kelangkaan pangan akut,”_ tegas Wilson saat diwawancarai melalui WhatsApp oleh Sukabumiviral.com, Kamis (11/12/2025).

Disharmonisasi antara BNPB dan *BPBD* juga memperburuk keadaan. Gangguan komunikasi dengan Kementerian Sosial dan sejumlah instansi lainnya membuat distribusi bantuan tersendat, menimbulkan keterlambatan yang berpotensi fatal bagi para korban.

Kesaksian warga di lapangan turut menggambarkan kondisi kritis. Bahkan beredar meme bernada pilu: _“Tsunami laut sudah kami rasakan, tsunami darat pun kami derita. Tapi sekarang lebih menderita, dulu kami tak sempat kelaparan berhari-hari.”_

Keterlambatan distribusi bantuan juga mulai memicu gejolak sosial. Laporan dari wilayah terdampak menyebut terjadinya penghadangan logistik, aksi penjarahan, hingga pencurian di sejumlah toko bahan pangan. Para pengamat kemanusiaan memperingatkan bahwa situasi dapat berubah menjadi kekacauan jika jalur distribusi udara tidak segera dibuka.

Wilson Lalengke mendesak Presiden Prabowo untuk mengambil alih kendali langsung operasi bantuan, termasuk menginstruksikan Menteri Pertahanan Sjafrie Syamsuddin agar segera memastikan pengiriman logistik dari Halim ke provinsi-provinsi terdampak.

_“Komitmen Presiden sudah jelas. Namun tanpa koordinasi yang kuat dan pelaksanaan disiplin dari setiap lembaga, upaya ini terancam gagal. Saatnya Presiden bertindak tegas dan terstruktur untuk menyelamatkan rakyatnya,”_ tegas Wilson.

Respons cepat serta keputusan strategis menjadi kunci keberhasilan penanganan bencana di Sumatera. Pemerintah diharapkan segera menuntaskan hambatan koordinasi agar bantuan dapat tiba tepat waktu kepada masyarakat yang sangat membutuhkan.
(Fadil)

<<Post Views: 1.462
© Copyright 2024 - SUKABUMI VIRAL | MENGHUBUNGKAN ANDA DENGAN INFORMASI MELALUI SUDUT BERITA