Menurut laporan Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Gegerbitung, Ofiek, dugaan sementara penyebab kebakaran berasal dari arus pendek listrik (korsleting) di dalam warung. “Saksi pertama bernama Asep (35) melihat percikan api dari bagian dalam warung dan langsung berteriak meminta pertolongan warga sekitar,” ujar Ofiek, Rabu (15/10).
Warga yang mendengar teriakan segera berhamburan keluar rumah dan melakukan upaya pemadaman dengan peralatan seadanya. Mereka menggunakan ember air dan mesin alkon untuk menahan agar api tidak merembet ke rumah warga lain yang berdempetan di sekitar lokasi.
“Beruntung api bisa dikendalikan sebelum menjalar ke bangunan di sekitarnya. Namun, seluruh isi warung termasuk stok sembako, peralatan dagang, dan perabotan hangus terbakar,” jelas Ofiek.
Dari hasil pendataan awal, tidak ada korban jiwa, namun kerugian materiil diperkirakan mencapai Rp50 juta. Setelah kejadian, tim gabungan juga melakukan koordinasi dengan pihak PLN Unit Cilangla untuk memastikan keamanan instalasi listrik di sekitar lokasi.
“Penanganan cepat semua unsur sangat membantu. Ini bukti nyata kuatnya sinergi dan gotong royong masyarakat bersama aparat di lapangan,” tambah Ofiek.
Pemerintah Desa Caringin kini tengah menyiapkan langkah pemulihan bagi korban, termasuk kebutuhan bahan bangunan dan bantuan usaha agar aktivitas ekonomi warga dapat segera pulih.
P2BK Gegerbitung juga mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap potensi korsleting listrik, terutama di bangunan semi permanen yang padat instalasi dan kurang memiliki sistem pengaman listrik yang memadai.
“Kami berharap warga memeriksa kembali instalasi listrik di rumah dan tempat usaha masing-masing, serta segera melapor jika menemukan potensi bahaya,” tutup Ofiek.(Us/Fadil)
<< Post Views: 4.135
Social Header