Kegiatan tersebut menjadi bagian dari upaya nasional memperkuat sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam penanggulangan stunting, pencegahan HIV-AIDS, serta peningkatan kualitas hidup keluarga Indonesia.
Dalam sambutannya, Zaenul menegaskan pentingnya kesadaran kolektif dalam membangun generasi sehat dan berdaya.
“Kami bersama BKKBN dan Kementerian Kesehatan berupaya memperluas edukasi masyarakat tentang pentingnya hidup sehat, penanggulangan HIV-AIDS, dan pembentukan keluarga berencana. Semua ini mendukung percepatan program nasional dalam menurunkan angka stunting, termasuk di Kabupaten Sukabumi,” ujarnya.
Zaenul menyebutkan, penanganan stunting di Kabupaten Sukabumi sudah berada “on the track”, namun masih perlu diperkuat melalui kolaborasi lintas sektor dan inovasi program baru seperti Makan Bergizi Gratis (MBG).
Selain isu stunting, ia juga menyoroti meningkatnya kasus HIV-AIDS di wilayah Sukabumi yang diperkirakan mencapai 60–100 kasus Ia mengimbau masyarakat untuk menjaga pola hidup sehat dan menjauhi perilaku berisiko.
“Pemerintah daerah terus memberikan edukasi agar masyarakat menjaga pola hidup sehat serta setia pada satu pasangan. Kami juga menyoroti penularan HIV-AIDS di kalangan hubungan sesama jenis yang kini menjadi perhatian serius secara nasional,” kata Zaenul.
Lebih lanjut, Zaenul juga menyinggung soal pengawasan ketat terhadap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang sempat dikaitkan dengan kasus keracunan makanan di sejumlah daerah.
“Jika ditemukan pelanggaran seperti sanitasi buruk, dapur tidak memenuhi standar, atau kelalaian petugas, maka operasional harus dihentikan sementara hingga ada perbaikan total,” tegasnya.
Komisi IX DPR RI, lanjut Zaenul, telah merekomendasikan agar setiap dapur SPPG yang terbukti menyebabkan keracunan dihentikan sementara operasionalnya sampai investigasi selesai.
Di akhir kegiatan, Zaenul mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut berperan aktif dalam membangun keluarga sehat, mencegah penyakit menular, dan mendukung langkah pemerintah dalam mewujudkan Indonesia bebas stunting.
“Keberhasilan program kesehatan nasional bergantung pada sinergi antara pemerintah, legislatif, dan masyarakat. Dengan kolaborasi yang kuat, kita bisa membangun keluarga yang sehat, tangguh, dan sejahtera,”_ pungkasnya.(Red/Fadil/Us)
<< Post Views: 2.073
Social Header