Ketua Bakor FKUB Kecamatan Cicurug, Ust Azis Saefulloh menyampaikan, bahwa FKUB Kecamatan Cicurug yang dipasilitasi oleh Kepala Pesantren Al-Hassaniyah. Pihaknya ingin menerapkan, bahwa sebagai manusia kita ini adalah saudara, ada Ukuwah Ubudiyah, Ukuwah Wathoniyah dan Ukuwah Wasyariah.
1. Ukhwah Ubudiyah: pentingnya persaudaraan dalam keyakinan, yaitu bahwa setiap warga negara di Indonesia berhak beribadah menurut keyakinan masing-masing.
2. Ukhwah Watoniyah: pentingnya persaudaraan sebagai warga negara, yaitu bahwa siapapun yang ada di Cicurug harus dilindungi dan dihormati.
3. Ukhwah Basyariah: pentingnya persaudaraan sebagai sesama manusia, yaitu bahwa kita diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa untuk saling mengenal dan bersaudara.
4. Kerukunan antarumat beragama: pentingnya kerukunan antar umat beragama, yaitu bahwa kita harus menciptakan kerukunan antara umat beragama yang berbeda-beda.
5. Kerjasama dengan pemerintah: pentingnya kerjasama dengan pemerintah, yaitu bahwa kita harus menciptakan kerukunan antara umat beragama dengan pemerintah.
"Bagaimana menciptakan hubungan kerukunan antar umat beragama, artinya jangan pernah bertikai, ciptakan dulu kerukunan antar umat se - agama, Bagaimana kita akan menjalin atau merukunkan antar umat beragama, kalau kerukunan umat se-agamapun tidak terselesaikan, mari sama-sama kita ciptakan Kerukunan antarumat beragama, mau muslim, mau Kristen Katolik, Hindu Buddha ini yang tinggal di Cicurug, jalin kerukunan, karena Kecamatan Cicurug ini akan terasa nyaman, damai dan Indah jika masyarakatnya rukun dan damai," pungkasnya.
"Dulu orang-orang Katolik bilangnya Masjid pertama di Cicurug yaitu disini. Artinya dari dasar itulah kita ingin mempelajari,sebuah historis bagaimana hubungan keulamaan di Cicurug dengan Non muslim. Karena ada nilai-nilai tersendiri, ada kisah sendiri, ada riwayat sendiri dan ada sejarahnya," ujarnya.
Lanjutnya, pihaknya sebagai generasi penerus ingin belajar bagaimana para kiyai-kiai dan para ulama-ulama yang dulu telah membangun hubungan antaragama ini, bisa dijadikan sebagai dasar modal untuk menciptakan sebuah keharmonisan, baik dari hubungan ulama dengan lintas agama dan juga dengan masyarakat yang ada di sekitar.
"Sehinga melalui penanaman pohon yang di inisiasi oleh FKUB dan acara saresehan tujuannya untuk menujukan jalinan keharmonisan antar umat beragama di Kecamatan Cicurug, apalagi Cicurug adalah lingkungan Asri, lingkungan yang sejuk, sehingga ketika ada perubahan-perubahan baik itu dari infrastruktur dan sebagainya,
Kita mencoba untuk menyeimbangkan dengan lingkungan hidup yang ada," jelasnya.
Pihaknya berharap Kedepannya dapat mencari, meneliti, mengkaji tentang historis tadi, mudah-mudahan oleh tokoh-tokoh agama, terutama dari kami kalangan muslim supaya dijadikan sebagai pola pikir, mindset yang memang menuju kepada sebuah persatuan.
"Karena pola pikir yang semacam ini ternyata sudah dilaksanakan dan sudah dibentuk, cara berpikir hubungan antaragama itu oleh para pendahulu kami. Sehingga bisa dijadikan sebuah pelajaran bagi kita untuk membentuk pola pikir yang menuju kepada sebuah perdamaian, kerukunan, persatuan, dan lain sebagainya, terutama terkait dengan hubungan antar lintas agama," pungkasnya. (Red/Us)
<<Post Views: 4.367
Social Header