Menurut Presiden, peran petani sangat strategis dalam menjaga eksistensi bangsa melalui kedaulatan pangan, sehingga kehadiran Polri di tengah masyarakat tani menjadi bentuk implementasi nyata kehadiran negara.
“Polri telah menunjukkan jati dirinya sebagai pengayom rakyat. Upaya mereka mendampingi dan melindungi petani patut kita hargai. Ini adalah sinergi yang harus diperkuat,” ujar Presiden dalam keterangan resminya.
Presiden menekankan bahwa keberhasilan pembangunan bangsa tidak hanya ditentukan oleh infrastruktur dan industri, tetapi juga kesejahteraan petani. Peran Polri yang aktif mendukung serta mendampingi masyarakat tani dinilai mampu memperkuat efektivitas program pemerintah di sektor pangan.
Lebih jauh, Presiden menilai kehadiran aparat kepolisian di sawah, ladang, hingga pasar hasil pertanian merupakan simbol eksistensi negara yang tidak pernah absen. Hal tersebut juga menjadi bukti legitimasi negara yang berpihak pada rakyat kecil.
“Negara tidak boleh jauh dari petani. Polri telah membuktikan bahwa mereka bukan hanya aparat keamanan, tetapi juga mitra strategis dalam menjaga ketahanan pangan,” tegas Presiden.
Senada dengan itu, Kapolda Jawa Barat Irjen Pol. Rudi Setiawan menyampaikan bahwa berbagai upaya Polri di lapangan, mulai dari patroli dialogis, pengamanan lahan pertanian, hingga kemitraan dengan kelompok tani, telah memberikan implikasi positif bagi keberlangsungan usaha para petani.
“Petani kita harus bisa bekerja dengan rasa aman. Polisi yang ada di tengah sawah, berdialog dengan petani, itulah wajah nyata negara hadir. Saya bangga dengan Polri yang berdiri di garda terdepan membela rakyat,” ungkap Kapolda Jabar, Senin (22/9/2025).
Pemerintah berharap sinergi Polri dengan petani dan pemerintah daerah dapat terus diperkuat, sehingga kemandirian pangan dapat diwujudkan secara berkelanjutan. Dengan keberpihakan pada petani, Polri dinilai semakin memperkokoh posisinya sebagai institusi yang humanis sekaligus pilar pembangunan nasional. (Rian.S)
<< Post Views: 1.854
Social Header