Berdasarkan data, anggaran sfesifik Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Sukabumi mengalokasikan total anggaran sebesar Rp2,222 triliun dalam lima tahun untuk perbaikan infrastruktur jalan. Rinciannya, sekitar Rp444,52 miliar dialokasikan setiap tahun untuk pembangunan, ditambah Rp100 miliar untuk pemeliharaan rutin. Namun, hasil pekerjaan yang seharusnya bertahan bertahun-tahun justru hanya mampu bertahan sekitar tiga bulan sebelum kembali mengalami kerusakan signifikan.
“Jalan ini baru diaspal beberapa bulan lalu, tapi sekarang sudah berlubang lagi. Tadi ada motor jatuh karena masuk lubang, untung pengendaranya tidak luka parah. Kalau begini, ke mana uang miliaran itu dipakai?”_ ungkap salah seorang warga dengan nada kecewa.
Fenomena kerusakan dini tersebut menimbulkan dugaan bahwa proyek jalan tidak dikerjakan sesuai standar mutu. Berdasarkan aturan teknis, daya tahan jalan beraspal semestinya mampu bertahan beberapa tahun, bukan hanya hitungan bulan.
Meski demikian, warga menuntut agar pemerintah tidak hanya berhenti pada evaluasi administratif, melainkan juga memberi sanksi tegas terhadap pihak yang terbukti melakukan pekerjaan secara tidak profesional.
“Jangan sampai rakyat terus jadi korban. Kalau memang ada penyimpangan, harus ada tindakan hukum,”_ tegas salah seorang tokoh masyarakat setempat.
Hingga kini, belum ada keterangan lebih lanjut terkait rencana perbaikan maupun kemungkinan penindakan terhadap kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut. Sementara itu, masyarakat berharap agar pemerintah daerah memastikan perbaikan jalan dilakukan dengan kualitas yang lebih terjamin demi keselamatan pengguna jalan. (Red/Fadil)
<< Post Views: 2.753
Social Header