Breaking News

Pemkab Sukabumi Peringatan Dini, Agar Masyarakat Harus Waspada Saat di Musim Curah Hujan Sekarang

 

SUKABUMIVIRAL.COM -  Pemerintah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Peringatan Dini, Agar semua Masyarakat, khususnya warga di Kabupaten Sukabumi, Agar Harus Waspada di Saat di Musim Curah Hujan Ini Pentingnya kesiapsiagaan seluruh elemen pemerintah menghadapi potensi bencana hidrometeorologi yang meningkat.

BMKG telah memperingatkan bahwa intensitas hujan di berbagai wilayah Indonesia akan meningkat signifikan dan berpotensi menimbulkan bencana banjir serta tanah longsor di beberapa daerah.

Untuk itu, saya menekankan pentingnya langkah mitigasi dan kesiapan dari seluruh jajaran pemerintah, baik pusat maupun daerah.

“Ini bukan sekadar informasi, melainkan tanggung jawab kita bersama. Kita harus bekerja secara terkoordinasi dan tidak boleh berjalan sendiri-sendiri. Kolaborasi antarinstansi, antara pemerintah pusat, daerah, TNI, Polri, dan masyarakat, sangat diperlukan agar penanganan di lapangan dapat dilakukan dengan cepat, tepat, dan efektif.

“Sebagaimana arahan Bapak Presiden, agar pemerintah harus selalu hadir dan tanggap terhadap situasi darurat. Kita mungkin tidak dapat sepenuhnya mengendalikan alam, namun kita dapat memastikan bahwa infrastruktur yang sudah dibangun mampu bertahan dan berfungsi dengan baik dalam menghadapi tantangan alam tersebut.

BMKG mencatat, curah hujan dengan kategori tinggi hingga sangat tinggi berpotensi terjadi di wilayah Indonesia bagian selatan, meliputi Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, hingga Papua bagian selatan.

Sementara pada Februari hingga April 2026, sebagian besar wilayah Indonesia diprediksi mengalami curah hujan kategori menengah dan mulai berangsur normal.Selama periode November-Desember 2025, sebagian besar wilayah Indonesia masih akan mengalami curah hujan atas normal, terutama di Sumatera bagian utara, Kalimantan bagian utara, Sulawesi bagian utara, dan Maluku Utara.

Kombinasi faktor global dan regional seperti La Niña lemah dan Dipole Mode negatif (-1,61) menyebabkan atmosfer tetap labil dan mendukung pembentukan awan konvektif di sejumlah wilayah.

Hal ini meningkatkan potensi hujan lebat disertai angin kencang, terutama di, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Barat, Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, NTB, dan Sulawesi Selatan.

BMKG juga mendeteksi keberadaan Siklon Tropis Kalmaegi beberapa sirkulasi siklonik lain yang turut memengaruhi dinamika cuaca nasional.

Dalam sepekan ke depan (3–9 November 2025), hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi di pesisir barat Sumatra, sebagian besar, Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Maluku, dan Papua.

Untuk meminimalkan dampak cuaca ekstrem, BMKG Bersama BNPB dan instansi terkait telah melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di beberapa wilayah rawan, di antaranya:• Jawa Tengah (Posko Semarang & Solo) dengan dua armada pesawat (Cessna, Grand Caravan) pada periode 25 Oktober – 3 November 2025.• Jawa Barat (Posko Jakarta) dengan satu armada pesawat pada periode 23 Oktober – 3 November 2025.

Langkah ini dilakukan sebagai bentuk kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana geo-hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor, yang dapat meningkat seiring masuknya puncak musim hujan.

BMKG mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan cuaca ekstrem dan dampaknya terhadap aktivitas harian, khususnya di wilayah dengan curah hujan tinggi.

“Koordinasi lintas sektor dan peningkatan kesiapsiagaan menjadi kunci dalam menghadapi potensi bencana yang dipicu cuaca ekstrem. (Red)

<<Post Views: 2.843

© Copyright 2024 - SUKABUMI VIRAL | MENGHUBUNGKAN ANDA DENGAN INFORMASI MELALUI SUDUT BERITA